Jakarta - Tahun lalu Xing Libin menjadi pemberitaan
besar di Cina. Raja batu bara dari Kabupaten Liulin, Cina, itu mantu dan
menggelar pesta besar-besaran. Dari kampungnya di Provinsi Shanxi di
wilayah utara, ia menyewa tiga pesawat untuk menerbangkan keluarganya ke
Pulau Hainan di Laut Cina Selatan. Enam Ferrari digunakan sebagai
kendaraan pengantin dan keluarganya. Penyanyi top Tiongkok diundang
sebagai penghibur pesta.
Tapi kekayaan Xing cepat menguap. Akhir bulan lalu, perusahaan Xing,
Liansheng Resource Group, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan karena
tidak sanggup membayar utang, yang besarnya mencapai 30 miliar yuan (Rp
60 triliun). Perusahaan ini bangkrut karena berusaha berekspansi terlalu
cepat. Penyebab lain, menurut kantor berita Xinhua, harga batu bara jatuh.
Harga batu bara memang sedang memburuk. Bukan hanya Xing yang mengalami
nasib begitu buruk. Para investor di bursa Indonesia juga terkena
dampaknya karena bahan bakar yang banyak ditambang di Kalimantan dan
Sumatera itu menjadikan Cina sebagai pasar utama. Dalam dua tahun
terakhir, harga-harga di sektor pertambangan terus memburuk.
by Arfan MA Kurnia
No comments:
Post a Comment